web stats

perpisahan di summarecon

Rabu, 12 Februari 2014

mobil warna silver yang ku tumpangi mulai melaju menyusuri padatnya jalanan kota Tangerang
melewati gedung-gedung bertingkat yang nampak angkuh saat ku pandangi
30 menit telah berlalu, dan kepalaku mulai pening karena jalan yang terlalu berkelok dibeberapa persimpangan
dan sampailah aku di Summarecon Serpong.
namun mobil terus melaju hingga diujung salah satu mallyang mewah yang tidak ku temukan barang-barang dibawah 10.000
aku keluar dan mulai menyusuri basemant hingga sampai di dalam mall
aku menengok kanan dan kiri, berharap menemukan sosok yang aku cari
hingga dilantai 4, aku mulai lelah meneruskan pencarianku. dan kuputuskan berhenti
aku masuk kesebuah tempat makan, mengisi tenggorokanku yang kering dengan segelas jus jambu
ponselku berdering
"kau dimana" tanya orang diseberang ponsel
"aku ditempat makan ....... " jawabku malas
"oke aku akan kesana" lalu ia menutup sambungan
beberapa menit kemudian sosok yang sedari tadi ku cari datang
dengan setelah jas yang terbuka, dengan beberapa peluh didahinya, ia menghampiriku di meja 11
"maaf aku telah. meeting kali ini sangat alot. bahkan aku harus sedikit berdebat dengan pamanku."
aku hanya membalas ucapan itu dengan senyuman
"kau sudah pesan makanan."
"aku sudah makan di rumah tadi. jika kau lapar, aku akan menemanimu dengan kentang goreng."
ia lantas memanggil pelayan dan memesan seporsi steak, kentang goreng dan jus buah naga
15 menit kemudian pesanan datang. kami sibuk dengan mulut masing-masing.
dan saat semua makanan beres, kami mulai membuka pembicaraan
"aku akan pindah ke Jakarta. kau tidak keberatan kan. setiap ada libur aku akan mengunjungimu."
lagi-lagi aku hanya tersenyum . disini saja, saat jarak kita dekat. kau jarang menemuiku. apa lagi saat kau di Jakarta.
"Terserah kau saja. itu yang terbaik." kataku.
"aku sangat beruntung mendapatkanmu. kau selalu mengerti diriku. nanti malam, aku harus berkemas. besok ada meeting di Anyer."
"Ok. apa aku bisa membantu mencarikan pakaian yang cocok."
"Tidak usah. aku hanya membawa dua potong baju saja. hanya dua hari."
"Ow. oh iya. aku ada janji dengan temanku di perpustakaan kota. aku harus pergi sekarang. apa kau memperbolehkan aku yang bayar."
"Tidak. aku yang mentraktirmu. mau ku antarkan."
"Dia akan menjemptku. bye."
"bye. hati-hati."
dan itulah saat terakhir aku melihatnya.
saat ia akan berpamitan ke Jakarta, aku sedang di Bandung untuk menjenguk tanteku yang akan melahirkan.
ia terlalu sibuk, bahkan hari minggupun harus bermain golf dengan para pemilik saham.
hingga 4 bulan berlalu, aku bahkan tidak pernah mendapatkan telfon darinya
bukan aku mengharapkan itu. aku hanya berfikir, apakah aku harus mengakhiri semua ini
ketidakpastian dan kebosanan diantara kita yang sama-sama bukan tipe perhatian.
kami terlalu asyik dengan dunia kami yang menenangkan .

0 komentar:

Posting Komentar