web stats

memoar

Kamis, 13 Februari 2014

suasana sore di kota tangerang yang mulai meredup karena jam sudah menunjuk pukul 15.01
taksi yang ku naiki setelah puas mengelilingi supermall karawaci mengantarkanku pulang
jam pulang kantor yang tololnya aku pilih untuk melaluinya
kupasang earphone sambil melihat keluar jendela
ingatanku mengarah pada sosok yang hampir setahun ini tidak pernah ku temui lagi
ya, dia yang sekarang lebih sibuk dari sebelumnya di Jakarta
aku teringat kala pertama kali naik taksi dengannya setelah hunting buku di toko buku sekitar mall
saat itu sedang musim hujan dan kami memutuskan naik taksi karena tidak membawa payung

"sebaiknya kita naik taksi. kau tidak ingin bukumu basahkan." katanya saat itu.
aku menyetujuinya. taksi mengantarkanku ke kost ku, yang saat itu aku belum pindah ke apartemen
setelah mengantarku dia pulang.
sialnya aku tidak tahu kalau seminggu kemudian dia flu berat dan tidak masuk kerja
ia baru cerita padaku saat seminggu sesudah ia sembuh
"kenapa kau tak bilang." tanyaku datar
"aku tidak mau kau tertular fluku. kaukan mudah sekali tertular flu. sebaiknya kau minum vitamin. jaga diri baik-baik. kau banyak beraktifitas diluarkan."
aku hanya tersenyum tipis saat itu.

aku menghela nafas panjang
kenangan itu terputar bersamaan dengan lagu boyband korea Beast yang berjudul On Rainy Days
kenapa tiba-tiba aku memikirkannya
lamunanku buyar saat supir taksi mengatakan sudah sampai
aku segera masuk ke kamar, aku ingin tidur. namun pintu terketuk dari luar.
Alissa
"ada apa."
"ini, tadi aku bertemu kakakmu. dia menitipkan ini padaku."
kubuka bingkisan yang kata Alissa dari kakakku.
smartphone
"smartphone. untuk apa."
"mungkin biar kamu bisa dihubungi. ponsel kamu kan hilang. aku bilang padanya."
"ow, terima kasih. boleh aku tidur. aku lelah sekali."
"ok."
ya, ponselku hilang saat aku pergi ke puncak dengan Alissa saat mengunjungi ayah Alissa yang sakit.
tepatnya saat aku naik angkot untuk jalan-jalan.
aku mencari buku agendaku untuk mencari nomor kakak tunggalku itu dan meneleponnya
"terima kasih, aku kan bisa beli sendiri."
"kapan kau akan beli. meski kau punya uang, kau akan malas untuk ke toko ponsel untuk membelinya."
"ya."
"maka dari itu, kakak yang membelikannya. oh iya, mama kemarin kesini tapi hanya sebentar."
"em."
"kau bahkan tidak bertanya untuk apa mama kesini."
"apa."
"hem hah, mama mengunjungi teman SMA nya dulu yang anaknya menikah."
"ow. hem, aku tidur dulu. capek."
"ok."
dan seperti itulah aku. terlalu tidak menghiraukan apa yang ada disekitarku.
bukan, sebenarnya aku sangat memperhatikannya. aku hanya tidak tahu bagaimana harus mengungkapkannya pada semua orang.
lalu aku pun tertidur

0 komentar:

Posting Komentar