web stats

first sight

Kamis, 13 Februari 2014

ingatan tentang pertama kali aku bertemu dengannya

aku sedang mencari buku fotografi di sebuah salah satu toko buku terkenal di Indonesia
saat aku sedang asyik memilih buku dengan terus melihat sambil berjalan, aku tidak sengaja menabrak seseorang yang sedang jongkok memilih buku di bagian arsitektur
"maaf." kataku seraya tersenyum
ia hanya menganguk lalu kembali sibuk memelih lagi
aku pindah ke sisi yang lain. buku yang kucari belum juga kudapatkan
karena mulai bosan mencari, aku memutuskan untuk pindah ke bagian komik
aku mengambil beberapa seri komik detektif conan dan berlalu ke kasir
disana ternyata sudah berdiri orang yang ku tabrak tadi, ia sedang membayar 2 buku arsitektur dan 1 novel terjemahan
itu ku ketahui karena aku meliriknya
setelah keluar dari toko buku, aku mampir ke salah satu foodcourt untuk memesan secangkir capuccinno dan sepotong tiramissu untuk menemaniku mambaca buku
"kau yang tadi di toko buku kan."
tiba-tiba suara dari belakang mengagetkanku
ternyata lelaki tadi yang ku tabrak
"oh, ya."
lantas ia duduk dimeja sebelahku. ia sedang janjian dengan temannya. mungkin.
sejam kemudian ia berlalu dengan temannya setelah menghabiskan dua cangkir black coffee sambil membicarakan sebuah proyek pembangunan apartemen
dan beberapa minggu kemudian kami sering bertemu di foodcourt itu di hari minggu
kami mulai berbicara seputar fotografi dan arsitek. dua hal yang sama-sama kami sukai
aku pun pernah dimintanya untuk memotretkan proyek yang sedang digarapnya untuk kenang-kenangan
aku dikenalkan dengan pamannya. orang yang mengasuhnya sejak dia masih SMP
 dan akupun tahu dari pamannya bahwa orang tuanya meninggal saat perjalanan ke Sulawesi saat menjenguk adiknya yang sakit.
aku mulai masuk ke kehidupannya, katanya
lantas, sejak saat itu kami mulai mengawali hubungan kami yang tidak hanya sebatas teman bicara dengan bercangkir-cangkir kopi

memoar

suasana sore di kota tangerang yang mulai meredup karena jam sudah menunjuk pukul 15.01
taksi yang ku naiki setelah puas mengelilingi supermall karawaci mengantarkanku pulang
jam pulang kantor yang tololnya aku pilih untuk melaluinya
kupasang earphone sambil melihat keluar jendela
ingatanku mengarah pada sosok yang hampir setahun ini tidak pernah ku temui lagi
ya, dia yang sekarang lebih sibuk dari sebelumnya di Jakarta
aku teringat kala pertama kali naik taksi dengannya setelah hunting buku di toko buku sekitar mall
saat itu sedang musim hujan dan kami memutuskan naik taksi karena tidak membawa payung

"sebaiknya kita naik taksi. kau tidak ingin bukumu basahkan." katanya saat itu.
aku menyetujuinya. taksi mengantarkanku ke kost ku, yang saat itu aku belum pindah ke apartemen
setelah mengantarku dia pulang.
sialnya aku tidak tahu kalau seminggu kemudian dia flu berat dan tidak masuk kerja
ia baru cerita padaku saat seminggu sesudah ia sembuh
"kenapa kau tak bilang." tanyaku datar
"aku tidak mau kau tertular fluku. kaukan mudah sekali tertular flu. sebaiknya kau minum vitamin. jaga diri baik-baik. kau banyak beraktifitas diluarkan."
aku hanya tersenyum tipis saat itu.

aku menghela nafas panjang
kenangan itu terputar bersamaan dengan lagu boyband korea Beast yang berjudul On Rainy Days
kenapa tiba-tiba aku memikirkannya
lamunanku buyar saat supir taksi mengatakan sudah sampai
aku segera masuk ke kamar, aku ingin tidur. namun pintu terketuk dari luar.
Alissa
"ada apa."
"ini, tadi aku bertemu kakakmu. dia menitipkan ini padaku."
kubuka bingkisan yang kata Alissa dari kakakku.
smartphone
"smartphone. untuk apa."
"mungkin biar kamu bisa dihubungi. ponsel kamu kan hilang. aku bilang padanya."
"ow, terima kasih. boleh aku tidur. aku lelah sekali."
"ok."
ya, ponselku hilang saat aku pergi ke puncak dengan Alissa saat mengunjungi ayah Alissa yang sakit.
tepatnya saat aku naik angkot untuk jalan-jalan.
aku mencari buku agendaku untuk mencari nomor kakak tunggalku itu dan meneleponnya
"terima kasih, aku kan bisa beli sendiri."
"kapan kau akan beli. meski kau punya uang, kau akan malas untuk ke toko ponsel untuk membelinya."
"ya."
"maka dari itu, kakak yang membelikannya. oh iya, mama kemarin kesini tapi hanya sebentar."
"em."
"kau bahkan tidak bertanya untuk apa mama kesini."
"apa."
"hem hah, mama mengunjungi teman SMA nya dulu yang anaknya menikah."
"ow. hem, aku tidur dulu. capek."
"ok."
dan seperti itulah aku. terlalu tidak menghiraukan apa yang ada disekitarku.
bukan, sebenarnya aku sangat memperhatikannya. aku hanya tidak tahu bagaimana harus mengungkapkannya pada semua orang.
lalu aku pun tertidur

with friend

Rabu, 12 Februari 2014

malam di hari minggu
Alissa, teman sebelah apartemenku menghampiriku yang berdiri di balkon kamar
"memikirkan apa." tanyanya
"Tidak ada. kau belum tidur."
"Aku masih banyak tugas untuk bahan besok."
Alissa bekerja disebuah perusahaan asuransi
"Ini, aku membawakanmu martabak. tadi ku lihat kau murung saat di lobi. ku pikir kau sedang ada masalah. dengan makanan mungkin akan sedikit membaik. ku pikir."
"Aku tidak ada masalah. aku hanya sedikit pusing."
"Jangan terlalu memikirkan pekerjaan. kau juga harus memikirkan kesehatanmu. jika kau sehat, kau bisa bekerja dengan baik bukan."
"Ya, kau benar."
"Dan juga, jangan lupa mengunci pintu. kau sering lupa ya."
aku hanya tersenyum
"Apa lelaki itu belum menghubungimu."
"Kenapa."
"Aku pikir kau memikirkannya. ini sudah hampir setengah tahun."
"Biarkan saja. dia sibuk. aku juga tidak peduli."
"Bukankah kalian berhubungan."
"Ya."
"Aneh. apa sudah tidak ada perasaan padanya."
"Sejak awal pun, kami menjalaninya dengan hambar. dan aku pikir. sebaiknya diakhiri."
"Jika kau sudah berfikir begitu, kenapa tidak dibicarakan."
"Saat dia menemuiku, aku akan mengatakannya."
"Tapi... apa dia akan menerimanya. aku lihat, dia sangat baik padamu. saat kita bertemu di supermall karawaci dulu."
"Entahlah. sudah jam 11, aku mau tidur. kau juga harus tidur."
"Ya. tapi kau harus langsung tidur. jangan nonton televisi."
lagi-lagi aku hanya tersenyum.

perpisahan di summarecon

mobil warna silver yang ku tumpangi mulai melaju menyusuri padatnya jalanan kota Tangerang
melewati gedung-gedung bertingkat yang nampak angkuh saat ku pandangi
30 menit telah berlalu, dan kepalaku mulai pening karena jalan yang terlalu berkelok dibeberapa persimpangan
dan sampailah aku di Summarecon Serpong.
namun mobil terus melaju hingga diujung salah satu mallyang mewah yang tidak ku temukan barang-barang dibawah 10.000
aku keluar dan mulai menyusuri basemant hingga sampai di dalam mall
aku menengok kanan dan kiri, berharap menemukan sosok yang aku cari
hingga dilantai 4, aku mulai lelah meneruskan pencarianku. dan kuputuskan berhenti
aku masuk kesebuah tempat makan, mengisi tenggorokanku yang kering dengan segelas jus jambu
ponselku berdering
"kau dimana" tanya orang diseberang ponsel
"aku ditempat makan ....... " jawabku malas
"oke aku akan kesana" lalu ia menutup sambungan
beberapa menit kemudian sosok yang sedari tadi ku cari datang
dengan setelah jas yang terbuka, dengan beberapa peluh didahinya, ia menghampiriku di meja 11
"maaf aku telah. meeting kali ini sangat alot. bahkan aku harus sedikit berdebat dengan pamanku."
aku hanya membalas ucapan itu dengan senyuman
"kau sudah pesan makanan."
"aku sudah makan di rumah tadi. jika kau lapar, aku akan menemanimu dengan kentang goreng."
ia lantas memanggil pelayan dan memesan seporsi steak, kentang goreng dan jus buah naga
15 menit kemudian pesanan datang. kami sibuk dengan mulut masing-masing.
dan saat semua makanan beres, kami mulai membuka pembicaraan
"aku akan pindah ke Jakarta. kau tidak keberatan kan. setiap ada libur aku akan mengunjungimu."
lagi-lagi aku hanya tersenyum . disini saja, saat jarak kita dekat. kau jarang menemuiku. apa lagi saat kau di Jakarta.
"Terserah kau saja. itu yang terbaik." kataku.
"aku sangat beruntung mendapatkanmu. kau selalu mengerti diriku. nanti malam, aku harus berkemas. besok ada meeting di Anyer."
"Ok. apa aku bisa membantu mencarikan pakaian yang cocok."
"Tidak usah. aku hanya membawa dua potong baju saja. hanya dua hari."
"Ow. oh iya. aku ada janji dengan temanku di perpustakaan kota. aku harus pergi sekarang. apa kau memperbolehkan aku yang bayar."
"Tidak. aku yang mentraktirmu. mau ku antarkan."
"Dia akan menjemptku. bye."
"bye. hati-hati."
dan itulah saat terakhir aku melihatnya.
saat ia akan berpamitan ke Jakarta, aku sedang di Bandung untuk menjenguk tanteku yang akan melahirkan.
ia terlalu sibuk, bahkan hari minggupun harus bermain golf dengan para pemilik saham.
hingga 4 bulan berlalu, aku bahkan tidak pernah mendapatkan telfon darinya
bukan aku mengharapkan itu. aku hanya berfikir, apakah aku harus mengakhiri semua ini
ketidakpastian dan kebosanan diantara kita yang sama-sama bukan tipe perhatian.
kami terlalu asyik dengan dunia kami yang menenangkan .

#TANG eps 1

Selasa, 11 Februari 2014

hari sabtu yang mendung
mengantarkanku pada perjalanan panjang penuh tantangan
bukan secara jasmani saja, bahkan rohani sangat ditantang
kereta datang tepat pukul 13.00
mengantarkan pada tetesan air hujan didepan jendelah
asap yang mengepul dari cerobong menemani kesepian dan kekecewaan
dan tak terasa malam pun hadir.
membuat tak terlihat apa-apa yang ada di kanan kiri
diri memutuskan untuk sibuk saja dengan ponsel
tanpa makan dan sedikit minum, karena pikiran masih terasa berat meninggalkan kampung halaman meskipun tidak sampai sebulan
bukan. bukan perasaan itu yang mendominasi
namun membayangkan seseorang yang dulu pernah hadir dalam sesi hiduplah penyebabnya
seseorang di depan sana memiliki aura yang sama
miris. karena lagi-lagi penuh dengan kebodohan
saat jam menunjuk pukul 03.56 kereta sampai di stasiun kota
dengan pemandangan malam khas bangunan tua, ditambah rasa kantuk yang mendera
tak terasa perjalanan lebih dari 12 jam itu terasa amat cepat
secepat perasaanmu yang berlalu dari kehidupanku
menunggu pagi dibawa loket pemesanan tiket
melihat orang-orang yang bertingkah dengan berbagai gaya
yang membuat hati  sedikit bergumam "seperti inikah model manusia ibu kota"
sedikit miris, namun itulah faktanya
dan saat jam telah lewat pukul 6, sebuah taksi menghampiri
menghantarkan diri pada sebuah rumah ukuran 6x9 M bercat biru yang akan ditempati selama 13 hari mendatang