web stats

dibawah sakura

Minggu, 29 Desember 2013

bulan dimana saya berdiri tepat dibawah pohon sakura yang masih gundul
bulan dimana saya mengakhiri semua tentang penantian panjang
mengingatnya serasa saya ingin mengurai semua air mata
walau saya tidak bisa memungkiri bahwa saya memang masih tak bisa melepaskannya.
"dulu"
saat itu jam masih menunjuk pukul 4 sore, saya baru saja tiba di tempat pertemuan yang kami janjikan. antara saya dan dia
saat ini musim dingin telah tiba sehingga saya memutuskan untuk membawa baju tebal untuk pulang nanti, karena saya rasa pertemuan ini akan menjadi pertemuan yang lama
saya duduk dibangku favorit kami jika mengunjungi daerah ini. daerah dimana perjumpaan kami dimulai
matahari tidak terlalu betah menampakkan diri jika datang musim dingin
bahkan saat jam masih pukul setengan 5 sore, langit sudah nampak gelap
saya mulai berfikir, apa dia lupa dengan janji yang kami buat, namun saya menepisnya. mungkin dia masih memiliki urusan lain yang harus diselesaikan
namun hingga pukul 5 sore dia tak kunjung datang, ini tak seperti biasanya
saya mencoba menghubunginya. namun ponselnya tidak aktif, dan itu membuat saya sedikit gundah
alhasil, saya memutuskan untuk pulang saja, karena akan sangat sulit bertahan ditengah badai salju sendirian dikegelapan
sesampai di rumah, saya mendapat kabar
sebuah kabar yang sangat tidak saya harapkan
ya, kabar buruk pastinya
'nyawa Tomoki tidak bisa diselamatkan, dia meninggal ditempat'. itu adalah ucapan ibunya
saya tidak bereaksi apa-apa. saya hampir tidak mempercayainya
tidak mungkin. baru siang tadi dia menelepon ingin bertemu, kenapa sekarang dia sudah tidak bernafas
namun saya tetap tidak merasakan sebuah kesedihan, hingga tiga hari setelah dia dimakamkan saya pergi ke tempat yang ia janjikan untuk kami bertemu
saya pandangi pohon sakura dimana pohon itu adalah saksi kedekatan kami
dimana kami akan selalu bertemu untuk menyaksikan saat sakura sedang bermekaran sangat indah di bulan April
kami tidak pernah melewatkan kala sakura ini menampakkan kecantikannya
namun saya sedikit ragu, dengan siapa saya akan menyaksikan sakura yang bermekaran esok hari
saat itulah saya baru menyadari, bahwa ternyata saya terlalu sedih hingga tak bisa merasakan kesedihan seperti yang orang lain rasakan akan kepergian dia
ternyata saya telah melalui dimana saya telah mencapai puncak kesedihan akan perginya orang yang berharga untuk saya
dan saya baru menyadari, bahwa kesedihan tidak hanya nampak pada air mata dan raut wajah yang muram
kesedihan yang terdalam tidak akan bisa dilihat oleh orang lain, hanya diri sendiri yang tahu
ya, di bawah sakura ini saya mulai menyadari bagaimana perasaan saya padanya
perasaan yang selama ini saya kesampingkan hanya sebatas teman untuk menyaksikan indahnya lukisan Tuhan

0 komentar:

Posting Komentar