Musim hujan tahun ini
dimulai dari bulan November. Sejak tanggal 31 oktober kemarin hingga sekarang
langit nampak mendung setiap harinya. Membuat jemuran tidak kering-kering karena
hanya mengandalkan angin dan matahari
tentang cerita 1
Ketika aku menoleh pada masa lalu, kudapati
kebodohanku
Saat aku memutar memori tentangmu, kusadari kerapuhanku
Dan saat aku beranjak meninggalkanmu aku
sadar ini telah usai
Semua hal yang membuatku terjatuh untuk
kesekian kali adalah karnamu
Bayangan itu terus mengajakku
bercengkeramah setiap waktu
Hingga aku tak sanggup menyadari ini
hanyalah ilusi
Ketika aku merasa sepi memang dulu kau
hadir
Saat aku lelah memang dulu kau selalu
mendampingi
Dan saat aku berdiri untuk belajar mandiri
tanpamu aku sadar ini memang benar
Serpihan puzzle telah kutemukan untuk
disatukan
Melekatkannya pada papan agar aku dapat
membaca gambaran
Hingga aku sadar bahwa ini adalah jawaban
untuk beranjak dari keterpurukan
Dan kini kutahu bahwa bergelut dengan masa
lalu adalah kesalahan terbesarku
Yang tak tahu harus menebus dengan apa
waktu yang kubuang
Lalu kini aku sadari menyesalinya adalah
salah
Berlalu dan tetap menatap matahari esok
adalah yang terbaik
Bukan aku melupakanmu, aku hanya
meletakkanmu pada bingkai puzzle masa lalu
Yang mana aku tak mungkin membawanya dengan
mudah
Tanpa akhirnya akan menghancurkanmu dan aku
dituntut untuk memperbaikinya
Hingga aku akan kembali bergelut padamu.
Bukan
itu yang kumau. Tenanglah disana. Semoga kau bahagia seperti aku disini yang
berbedaDiposting oleh vedo di 21.08 0 komentar
Label: imajinasi
di suatu masa
Minggu, 08 November 2015
di suatu pagi di awal hubungan kita
kau serasa manis untuk menggulirkan kata-kata yang membuatku tersenyum merona
sambutanmu yang tidak terasa dibuat-buat ataupun berlebihan
hanya sapaan biasa namun aku merasa menyukainya. pikirku
di suatu siang yang begitu panas di beberapa waktu hubungan kita
kau mencoba untuk lebih dalam memasuki perasaanku yang sebelumnya membeku
kau menyeruak pelan tapi pasti untuk merebut semua perhatianku
bahkan kau ingin tak menyisakan sedikitpun untukku memahami perasaanku sendiri
mungkin orang akan berfikir ini manis. namun bagiku ini biasa. entah
di suatu sore di pertengahan hubungan kita
kau mulai beranjak manja menjadi seseorang yang ingin hanya ku perhatikan
setiap gerakmu ingin aku mengetahuinya. memaksaku menjadi seseorang yang penuh perhatian
bukan hal yang mudah karena itu bukanlah jati diri saya
tapi ku lihat kau tidak putus asa dan tetap dalam pendirianmu mencoba mematahkanku
dan menurut orang kau begitu percaya padaku. untuk apa
di suatu malam di akhir hubungan kita
kau datang ke rumah dengan segerombolan orang yang tak ku kenal
laki perempuan berjubel memenuhi ruang tamu rumahku
dan detik itupun aku menyadari bahwa ternyata cintamu lebih besar dari yang ku tahu
kau begitu manis lebih dari yang orang inginkan dengan para kekasihnya
atau ini hanya sekedar keberpihakanku padamu untuk saat ini yang terlena oleh sihirmu yang dikaruniai Tuhan begitu memabukkan
tapi aku menyadari bahwa kau memang telah berhasil mengelabuhiku untuk beranjak dari kebekuanku yang tak berarti
kau adalah kiriman Tuhan yang akan menuntunku untuk senantiasa melalui segala rasa. semua masa. dan yang pasti kebosanan yang biasa aku rasuki
kau adalah special one yang kini berada di sampingku setiap aku membuka mata dan sebelum menutup mata. terima kasih.
aku telah berjanji pada Tuhan bahwa aku juga akan membalas semua perasaanmu yang dulu sempat ku ragukan. karena kini jarak tak ada lagi diantara kita. my lovely
kau serasa manis untuk menggulirkan kata-kata yang membuatku tersenyum merona
sambutanmu yang tidak terasa dibuat-buat ataupun berlebihan
hanya sapaan biasa namun aku merasa menyukainya. pikirku
di suatu siang yang begitu panas di beberapa waktu hubungan kita
kau mencoba untuk lebih dalam memasuki perasaanku yang sebelumnya membeku
kau menyeruak pelan tapi pasti untuk merebut semua perhatianku
bahkan kau ingin tak menyisakan sedikitpun untukku memahami perasaanku sendiri
mungkin orang akan berfikir ini manis. namun bagiku ini biasa. entah
di suatu sore di pertengahan hubungan kita
kau mulai beranjak manja menjadi seseorang yang ingin hanya ku perhatikan
setiap gerakmu ingin aku mengetahuinya. memaksaku menjadi seseorang yang penuh perhatian
bukan hal yang mudah karena itu bukanlah jati diri saya
tapi ku lihat kau tidak putus asa dan tetap dalam pendirianmu mencoba mematahkanku
dan menurut orang kau begitu percaya padaku. untuk apa
di suatu malam di akhir hubungan kita
kau datang ke rumah dengan segerombolan orang yang tak ku kenal
laki perempuan berjubel memenuhi ruang tamu rumahku
dan detik itupun aku menyadari bahwa ternyata cintamu lebih besar dari yang ku tahu
kau begitu manis lebih dari yang orang inginkan dengan para kekasihnya
atau ini hanya sekedar keberpihakanku padamu untuk saat ini yang terlena oleh sihirmu yang dikaruniai Tuhan begitu memabukkan
tapi aku menyadari bahwa kau memang telah berhasil mengelabuhiku untuk beranjak dari kebekuanku yang tak berarti
kau adalah kiriman Tuhan yang akan menuntunku untuk senantiasa melalui segala rasa. semua masa. dan yang pasti kebosanan yang biasa aku rasuki
kau adalah special one yang kini berada di sampingku setiap aku membuka mata dan sebelum menutup mata. terima kasih.
aku telah berjanji pada Tuhan bahwa aku juga akan membalas semua perasaanmu yang dulu sempat ku ragukan. karena kini jarak tak ada lagi diantara kita. my lovely
Diposting oleh vedo di 05.35 0 komentar
Label: kehidupan
kau
Sabtu, 07 November 2015
kau
aku tak tau apa yang kau pikirkan kala mengucapkan kata suka padaku
begitu mendadak dan dalam tempo yang singkat
stop. ini bukan proklamasi sayang. ini sebuah perasaan
dan dengan berjalannya waktu pun aku masih belum memahami setiap pemikiranmu
aku ragu akan semua yang kau ungkapkan meskipun telah lebih dari tiga bulan berjalan
kau
meskipun dengan mudah merayu. namun aku bukanlah seseorang yang senang akan sanjungan
dan aku berterima kasih karena kau menyadari hingga hanya canda yang kau berikan
kau pun berharap aku mampu membalas semua perasaanmu
namun aku masih berusaha sayang. sangat berusaha untuk menumbuhkannya
dan entah aku mampu mengutarakannya dengan tulus. bukan hanya sekedar pemanis bibir
aku tak tau apa yang kau pikirkan kala mengucapkan kata suka padaku
begitu mendadak dan dalam tempo yang singkat
stop. ini bukan proklamasi sayang. ini sebuah perasaan
dan dengan berjalannya waktu pun aku masih belum memahami setiap pemikiranmu
aku ragu akan semua yang kau ungkapkan meskipun telah lebih dari tiga bulan berjalan
kau
meskipun dengan mudah merayu. namun aku bukanlah seseorang yang senang akan sanjungan
dan aku berterima kasih karena kau menyadari hingga hanya canda yang kau berikan
kau pun berharap aku mampu membalas semua perasaanmu
namun aku masih berusaha sayang. sangat berusaha untuk menumbuhkannya
dan entah aku mampu mengutarakannya dengan tulus. bukan hanya sekedar pemanis bibir
Diposting oleh vedo di 06.53 0 komentar
Label: kehidupan
Senin, 13 Oktober 2014
menyambangi pagi yang lama tidak nampak oleh kepulasan dengkuran
menikmati aroma khas embun yang menusuk relung hidung
tersibak keindahan alam yang masih sepi penampilan
mengingat suasana pagi saya yang dulu selalu saya isi dengan melihat langit dan suasana sekitar di pagi hari
kala embun tebal masih melapisi udara yang saya lewati
mengingatnya saat ini adalah bagian memori indah di masa lalu yang sekarang sulit untuk didapatkan lagi
dengan suasana kota yang mana embun tebal tidak akan berani muncul terkecuali jika hujan baru saja hadir
namun saat ini kemarau sedang bertamu, yang mana dingin pagi tidak terlalu menggairahkan
apalagi tambahan pengendara motor yang hendak memulai aktifitasnya telah sejak malam tak henti-hentinya menggantikan buram embun dengan asap knalpotnya
ya, pagi berembun adalah waktu yang sanagt indah dan tidak pantas untuk dilewatkan
menghirupnya bagaikan terlahir kembali dengan harapan esok masih dapat dilalui
dan pagi ini embun juga tak hadir, namun dengan mengingatnya membuat pagi ini terasa berbeda dari pagi-pagi yang telah berlalu beberapa tahun belakangan ini
menikmati aroma khas embun yang menusuk relung hidung
tersibak keindahan alam yang masih sepi penampilan
mengingat suasana pagi saya yang dulu selalu saya isi dengan melihat langit dan suasana sekitar di pagi hari
kala embun tebal masih melapisi udara yang saya lewati
mengingatnya saat ini adalah bagian memori indah di masa lalu yang sekarang sulit untuk didapatkan lagi
dengan suasana kota yang mana embun tebal tidak akan berani muncul terkecuali jika hujan baru saja hadir
namun saat ini kemarau sedang bertamu, yang mana dingin pagi tidak terlalu menggairahkan
apalagi tambahan pengendara motor yang hendak memulai aktifitasnya telah sejak malam tak henti-hentinya menggantikan buram embun dengan asap knalpotnya
ya, pagi berembun adalah waktu yang sanagt indah dan tidak pantas untuk dilewatkan
menghirupnya bagaikan terlahir kembali dengan harapan esok masih dapat dilalui
dan pagi ini embun juga tak hadir, namun dengan mengingatnya membuat pagi ini terasa berbeda dari pagi-pagi yang telah berlalu beberapa tahun belakangan ini
Diposting oleh vedo di 05.01 0 komentar
Label: kehidupan
ignore
Kamis, 18 September 2014
maaf
mungkin kebanyakan dari kita sangat sulit untuk memberikan maaf pada orang yang telah menyakiti kita.
baik secara fisik maupun psikis
namun meminta maaf pun sangat sulit
terlebih kita harus menurunkan atau bahkan menghilangkan gengsi kita
dan kebanyakan. orang yang meminta maaf selalu dianggap yang salah
meskipun ada sebagian orang sadar bahwa meminta maaf adalah cara terbaik untuk menghilangkan emosi
namun
bisakah dari kita meminta maaf pada orang yang masih hidup, sedang kita telah mati
dan kesalahan itu sebenarnya sungguh menyakiti hati
namun ada kalanya itu sebaliknya
dan kini. ada yang harus memaafkan kesalahan orang yang telah pergi
membiarkan ia tenang dalam perjalanan di dunia barunya
biarkan kesalahan itu pergi
dan semoga keikhlasan terpatri
karena maaf saat kita akan pergi seperti tak berarti
mungkin kebanyakan dari kita sangat sulit untuk memberikan maaf pada orang yang telah menyakiti kita.
baik secara fisik maupun psikis
namun meminta maaf pun sangat sulit
terlebih kita harus menurunkan atau bahkan menghilangkan gengsi kita
dan kebanyakan. orang yang meminta maaf selalu dianggap yang salah
meskipun ada sebagian orang sadar bahwa meminta maaf adalah cara terbaik untuk menghilangkan emosi
namun
bisakah dari kita meminta maaf pada orang yang masih hidup, sedang kita telah mati
dan kesalahan itu sebenarnya sungguh menyakiti hati
namun ada kalanya itu sebaliknya
dan kini. ada yang harus memaafkan kesalahan orang yang telah pergi
membiarkan ia tenang dalam perjalanan di dunia barunya
biarkan kesalahan itu pergi
dan semoga keikhlasan terpatri
karena maaf saat kita akan pergi seperti tak berarti
Diposting oleh vedo di 21.41 0 komentar
Label: kehidupan
perjalanan singkat (pinggiran kota) 1
Rabu, 13 Agustus 2014
pagi itu saya mulai mengayuh sepeda
ditemani udara pagi yang masih segar dan basah oleh guyuran embun
lama-lama saya mulai menelusuri petak demi petak rumah
dan tiba-tiba kenangan saya menuntun untuk ditelusuri
dulu. ya dulu sekali
masih jarang rumah yang bertingkat seperti rumah yang baru saja saya lewati
rumah bertingkat di desa sangatlah jarang, dan hampir tidak ada
ada juga itu hanyalah ditinggikan pondasinya
sekarang tidak, rumah-rumah seperti berlomba untuk saling mana yang tertinggi
dan itu belum cukup dengan ditambahi tembok yang mengelilinginya
dulu, ya dulu sekali
saat hari minggu seperti ini di sepanjang jalan akan banyak anak yang sibuk bermain
mulai dari petak umpet, gobak sodor, patil lele, bekel, sepak bola dan lain-lain
namun kini, hari minggu hanyalah pengguna jalan yang sibuk berwira-wiri
anak-anak sibuk dengan televisi dan perangkat canggih
keakraban sejati mulai jarang terpatri
saya tengok kanan kiri, hanya ada tiga anak yang sedang duduk di pinggir jalan yang sedang bercakap-cakap
dulu, ya dulu sekali
saat saya masih kecil dan tak tahu apa arti hidup
semua itu saya jalani
bermain dengan teman disepanjang pinggir jalan, walau kadang ditegur orang karena terlalu ke tepian
dan saat bermain petak umpet, kita izin pada pemilik rumah yang memiliki pondasi tinggi sebagai tempat persembunyian
ya, dulu itu sangat ramai
dulu itu penuh dengan kebersaan
ditemani udara pagi yang masih segar dan basah oleh guyuran embun
lama-lama saya mulai menelusuri petak demi petak rumah
dan tiba-tiba kenangan saya menuntun untuk ditelusuri
dulu. ya dulu sekali
masih jarang rumah yang bertingkat seperti rumah yang baru saja saya lewati
rumah bertingkat di desa sangatlah jarang, dan hampir tidak ada
ada juga itu hanyalah ditinggikan pondasinya
sekarang tidak, rumah-rumah seperti berlomba untuk saling mana yang tertinggi
dan itu belum cukup dengan ditambahi tembok yang mengelilinginya
dulu, ya dulu sekali
saat hari minggu seperti ini di sepanjang jalan akan banyak anak yang sibuk bermain
mulai dari petak umpet, gobak sodor, patil lele, bekel, sepak bola dan lain-lain
namun kini, hari minggu hanyalah pengguna jalan yang sibuk berwira-wiri
anak-anak sibuk dengan televisi dan perangkat canggih
keakraban sejati mulai jarang terpatri
saya tengok kanan kiri, hanya ada tiga anak yang sedang duduk di pinggir jalan yang sedang bercakap-cakap
dulu, ya dulu sekali
saat saya masih kecil dan tak tahu apa arti hidup
semua itu saya jalani
bermain dengan teman disepanjang pinggir jalan, walau kadang ditegur orang karena terlalu ke tepian
dan saat bermain petak umpet, kita izin pada pemilik rumah yang memiliki pondasi tinggi sebagai tempat persembunyian
ya, dulu itu sangat ramai
dulu itu penuh dengan kebersaan
Diposting oleh vedo di 08.12 0 komentar
Label: kehidupan
Langganan:
Postingan (Atom)