web stats

jalan setapakk

Minggu, 20 Oktober 2013

jam 9.30 langkah mulai diayunkan
roda sepeda ontel mula melenggang di jalanan aspal yang tak henti oleh gencatan ban-ban cadas tanpa ampun
peluh yang menetes mulai mengguyur kain yang melekat
tersepuh oleh lengan yang penuh goresan luka masa-masa
gerbang tujuan menganga tanpa penjaga yang mau menyapa setiap jiwa yang datang
sekitar masih sepi sibuk dengan aktifitas materinya
pelan dan pasti mulai masuk di ruang yang mulai senyap untuk pelajaran
duduk manis di bangku paling belakang akibat kotornya bangku oleh debu dan sisa makanan penghuni sebelumnya
satu lagi potret indonesia, kurangnya menghargai arti kebersihan di tempat umum
bagkan sampah tak ada yang memungut untuk masuk di kediamannya
hanya teronggok di tumpukan lalat yang mulai menggila banyaknya
salah siap jika nantinya banjir atau hanya sekedar aroma tidak sedap menghinggapi udara
maka, mulai sekaranglah untuk menjaga kebersihan
bawa kantung plastik untuk sampah yang dihasilkan jika bepergian
buang jika sudah penuh di tong sampah agar mudah diuraikan kembali
mulai dari diri sendiri tak perlu salahkan keadaan yang sudah terlanjur kotor
ya, dari jalan setapak yang penuh rimbunan sampah di pinggirnya yang membuat hati tertegun untuk merubah menjadi lebih baik lagi.
karena bersihpun menjadi tolak ukur level keimanan kita
ya, jalan setapak memang menyajikan banyak cerita
walau sepenggal, namun memiliki makna yang besar bagi perbaikan jiwa

0 komentar:

Posting Komentar